Laptop tipis mungkin adalah kategori komputer mobile yang paling
menarik karena ringan dan tidak memakan tempat. Selama beberapa waktu
lalu, Intel menjadi satu-satunya produsen prosesor yang menyediakan
platform laptop tipis bernama Ultrabook. Keadaan itu belakangan berubah
dengan turut masuknya kompetitor ke segmen laptop tipis degan mengusung
nama selain Ultrabook.
Menanggapi hal tersebut, Chief Representative Intel Indonesia,
Santhosh Viswanathan mengatakan bahwa laptop tipis buatan Intel tetap
lebih unggul dari pesaingnya. “Ultrabook tak sekadar tipis, banyak
elemen-elemen lain dalam laptop tipis Intel yang tidak bisa ditiru oleh
pesaing,” katanya. “Boleh-boleh saja mereka bisa bikin yang tipis, tapi
(laptop tipis) punya kami bukan hanya tipis, tapi juga kencang.”
Salah satu keunggulan Ultrabook dibanding laptop tipis pesaingnya
yang mendapat penekanan khusus dari Santhosh adalah kecepatan respon
(responsiviness) yang dikatakan sangat cepat. Teknologi Rapid Start dan
Smart Response pada Ultrabook diklaim memberikan waktu loading sistem
operasi yang nyaris instan dari kondisi “Hibernate” dan meningkatkan
performa sistem keseluruhan. “Ini hanya tersedia pada Ultrabook,”
imbuhnya
Ultrabook berbasis prosesor “Ivy Bridge” juga dikatakan dibekali
dengan kemampuan Smart Connect yang memungkinkan komputer tetap
menerima e-mail walaupun sedang dalam modus “Hibernate”. Ketika ingin
memakai komputer. “Jadi pengguna tak perlu menunggu e-mail masuk begitu
ingin menggunakan komputer,” jelas Santhosh.
Soal harga, Intel mematok harga cukup tinggi untuk Ultrabook yang
bisa mencapai kisaran belasan juta rupiah sehingga memunculkan celah
untuk pesaing di segmen harga lebih rendah. Belakangan, raksasa chip ini
juga dikabarkan berencana membuat Ultrabook dengan harga yang lebih
bersahabat untuk konsumen. Selain pada Ultrabook, menurut Santhosh, di
Indonesia Intel akan mendorong penggunaan prosesor Ivy Bridge untuk
komputer desktop.
Varian quad-core Ivy Bridge disebutnya sudah bisa diperoleh pada
akhir Mei, semenatara model dual-core akan menyusul “beberapa bulan
kemudian”, kemungkinan pada bulan Juni tahun ini.Meski tipis dan ringan,
laptop jenis “Ultrabook” masih belum terlalu diminati karena harganya
kelewat mahal untuk kantong konsumen, terutama di Indonesia.
Namun, hal itu akan segera berubah karena Ultrabook versi murah
sedang disiapkan. Intel, raksasa mikrochip yang gencar mempromosikan
Ultrabook, akan meluncurkan prosesor Celeron Ultra-Low-Voltage (ULV)
tipe 877 dan 807 yang masing-masing dihargai 86 dan 70 dollar Amerika.
Jauh lebih murah dibandingkan prosesor Core i7-3720QM seharga 378 dolar
yang digunakan oleh Ultrabook kelas atas.
Prosesor Intel Celeron 807 menggunakan satu inti yang bekerja pada
kecepatan 1,5 GHz, sementara Celeron 877 adalah prosesor berinti ganda
(dual-core) berkecepatan 1,4 GHz. Embel-embel “ULV” pada kedua prosesor
baru tersebut mengacu pada konsumsi daya rendah yang disebut hanya
sebesar 17 watt. Keduanya memiliki basis arsitektur “Sandy Bridge” dan
dibuat dengan proses fabrikasi 32 nm.
Dengan prosesor-prosesor murah ini, para produsen pun bisa menekan
harga Ultrabook hingga 700 dollar AS atau sekitar Rp 6,5 juta saat
produk laptop dengan dua prosesor tersebut dijadwalkan meluncur pertama
kali pada kuartal ketiga tahun ini. Pada akhir 2012 atau awal 2013,
kisaran harganya bisa mencapai 600 dollar AS atau sekitar Rp 5,5 juta.
Lebih jauh, Intel juga dikabarkan sedang mendorong penggunaan baterai
jenis baru untuk Ultrabook demi menekan harga. Salah satunya adalah
baterai prismatic lithium-ion yang berbentuk tipis dan sudah digunakan
oleh Lenovo dalam jumlah terbatas di Ultrabook IdeaPad 530 miliknya. Di
segmen laptop murah, Intel menghadapi persaingan dari AMD yang mengusung
prosesor seri A-10 “Trinity” lewat laptop tipis “Ultrathin”. Laptop
Ultrathin disebut-sebut akan dijual dengan harga kisaran 600 dolar
Amerika.
Para produsen komputer dikabarkan bakal ramai-ramai memamerkan
Ultrabook dengan prosesor Intel Ivy Bridge di ajang pameran produk
elektronik Computex 2012, di Taiwan, awal Juni 2012. Kabar ini datang
dari situs teknologi asal Taiwan, Digitimes, yang mendapat informasi
dari sumber yang ikut menyelenggarakan Computex.
Disebutkan, Ultrabook pertama dengan prosesor Intel Ivy Bridge akan
muncul setelah Intel mulai mengirimkan prosesor generasi ketiga itu satu
bulan sebelumnya. Intel memang menjanjikan pengapalan massal Ivy Bridge
akan dimulai pada kuartal kedua 2012. Kabarnya, prosesor Ivy Bridge
dengan model Core i5 akan segera diadopsi oleh dua produsen asal Taiwan,
yakni Acer dan Asus.
Intel Ivy Bridge dengan proses produksi 22 nano meter (nm) ini akan
menggantikan prosesor Intel dengan nama kode Sandy Bridge. Grafis pada
prosesor ini juga ditingkatkan, serta mendukung Microsoft DirectX 11.
Intel mengklaim, performa Ivy Bridge lebih cepat 20% ketimbang Sandy
Bridge, sedangkan performa grafisnya lebih cepat 60%.
Selain Intel, Microsoft juga diprediksi akan membahas rincian lebih
lanjut seputar sistem operasi Windows 8 di Computex. Besar harapan pula,
Microsoft akan menjelaskan tentang Windows 8 untuk perangkat tablet
dengan prosesor berarsitektur ARM. Computex 2012 akan menjadi tempat
1.800 peserta memamerkan produk terbaik mereka di 5.400 gerai yang
disediakan. Pameran komputer terbesar di Asia itu akan diselenggarakan
pada 5-9 Juni 2012.
Label:
Berita,
Informasi
Responses
0 Respones to "Kehebatan Prosesor Intel Ivy Bridge Dalam Notebook Ultrabook … Ada Juga Versi Celeronnya"
Posting Komentar